
Dalam tulisannya, Zainudin Maidin tidak hanya menyebut Habibie sebagai penghianat bangsa Indonesia, sebagaimana dia menyamakan beliau dengan Anwar Ibrahim yang menghianati Malaysia. Yang paling kasar dan keterlaluan adalah sebutan Maidin pada Habibie sebagai 'Dog of Imperialism'. Maidin juga mengatakan Bacharuddin Jusuf Habibie adalah presiden Indonesia tersingkat yang tersingkir karena mengkhianati negaranya.
Sungguh lancang dan kasar tokoh Malaysia yang satu ini. Ketidaksukaannya pada Habibie ia sampaikan secara vulgar, tanpa adab kesopanan terhadap tokoh suatu bangsa. Sebagai seorang tokoh, seharusnya Maidin berbicara dengan dasar-dasar ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Ia juga harus memikirkan hubungan kedua negara dan bangsa yang selama ini terus bersitegang karena berbagai isu panas yang terus muncul.
Saya tidak habis pikir, Seorang tokoh sekaliber Zainudin Maidin yang mantan menteri bisa berbicara secara vulgar dan kasar. Tidak tahukah ia, bahwa Habibie adalah tokoh nasional Indonesia dan dunia. Beliau juga mantan Presiden Indonesia? Tidakkah ia mempertimbangkan bahwa tulisannya itu akan memicu reaksi bangsa Indonesia yang merasa tokoh mereka dihina sebegitu rupa?
Tidak mungkin dia tidak tahu. tapi pasti ada motiv politik dibalik tulisannya itu. kabarnya, Komentarnya ini disampaikan menyusul kehadiran Habibie di jiran atas undangan Anwar Ibrahim, ketua umum Partai Keadilan Rakyat, untuk ceramah di Universiti Selangor (Unisel). Kegeraman masa lalu juga ikut mempengaruhi Maidin berkomentar pedas pada habibie. Sungguh kekanakan dan tidak bijaksana.
Sebagai bangsa Indonesia, sebaiknya kita bijak menyikapi tulisan Zainudin Maidin ini. Kita jangan terprovokasi oleh tulisan 'sampah' Maidin. Mari kita tunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang sopan dan santun. Semoga Zainudin Maidin memperoleh hidayah dari Allah SWT. Amiin
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar